Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) resmi melakukan soft launching “AI Sahabat Anak”, sebuah sistem berbasis kecerdasan buatan yang dirancang untuk membantu penanganan kasus kekerasan terhadap anak secara lebih cepat, adaptif, dan responsif.

Jakarta,Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) resmi melakukan soft launching “AI Sahabat Anak”, sebuah sistem berbasis kecerdasan buatan yang dirancang untuk membantu penanganan kasus kekerasan terhadap anak secara lebih cepat, adaptif, dan responsif.
Program ini merupakan hasil studi dan pengembangan selama satu tahun oleh tim Komnas HAM, menyikapi maraknya kasus kekerasan anak yang hampir terjadi setiap hari di berbagai daerah di Indonesia.

“AI Sahabat Anak ini lahir untuk membantu transformasi dalam menangani kasus-kasus kekerasan terhadap anak. Selama ini pelaporan hanya bisa dilakukan pada jam kerja Komnas HAM. Dengan sistem ini, laporan bisa masuk kapan pun dan langsung terpantau,” ujar perwakilan Komnas HAM dalam keterangan resminya, Senin (10/11).

Langkah Awal Menuju Sistem Pelaporan Terpadu

Meski baru dalam tahap soft launching, Komnas HAM menegaskan bahwa AI Sahabat Anak sudah dapat digunakan oleh masyarakat. Tujuannya, agar publik mulai mengenal sistem ini dan memahami cara melaporkan tindak kekerasan terhadap anak secara aman dan rahasia.

“Hari ini kita soft launching karena ingin masyarakat tahu mengenai aplikasi ini dan bisa mulai digunakan. Belum grand launching karena kami masih dalam proses audiensi dengan Mabes Polri. Harapan kami, Polri dapat terlibat langsung dalam sistem pelaporan ini,” jelasnya.

Komnas HAM berharap, integrasi dengan Mabes Polri akan memungkinkan sistem AI untuk mendeteksi laporan yang bersifat darurat dan memicu reaksi cepat dari aparat penegak hukum, tanpa mengorbankan kerahasiaan identitas pelapor maupun korban.

Upaya Cegah dan Atasi Kekerasan Sejak Dini

Komnas HAM menyoroti meningkatnya angka kekerasan terhadap anak, termasuk kasus perundungan (bullying) yang kini semakin marak di lingkungan sekolah maupun media sosial.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Partai Gerakan Perubahan, di Rumah Perwakilan Rakyat

Partai Gerakan Perubahan.

Acara ini dihadiri oleh lebih dari 500 aktivis perempuan dari berbagai latar belakang, serta menghadirkan tokoh-tokoh nasional sebagai pembicara dan narasumber. Kongres ini mengusung semangat perempuan Indonesia sebagai pilar ketahanan bangsa di abad ke-21,dengan agenda utama berupa diskusi lintas sektor